Kesulitan Dalam Wawancara Sebuah Berita

Halo, Everyone! 

How’s your day? Semoga semua selalu sehat dan jaga kondisi tubuh masing-masing. Apalagi sekarang dengan adanya Varian terbaru Covid 19 yang semakin mudah rantai penyebaran. Back to the topic, here’s some difficulties in news interview based on what i research and what i know 😁 

Apa itu wawancara? Apakah yang dinamakan wawancara itu? Wawancara adalah tanya-jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau informasi mengenai suatu hal atau masalah. Wawancara juga salah satu kegiatan yang memenuhi sifat dari sebuah berita itu sendiri aktualitas dan juga fakta. Dengan melakukan pekerjaannya seorang reporter di haruskan untuk mewawancara narasumber yang tepat untuk mendapatkan sumber berita yang valid dan terpercaya dari orang yang memang memahami, mengerti, maupun saksi yang hadir dalam berita tersebut saat berlangsung atau kejadian. 

Kesulitan yang biasa didapati ialah terbagi atas dua jenis yaitu kesulitan dalam hal teknis seperti camera, notes, voice recorder dan lainnya. Meanwhile, kesulitan yang kedua ialah kesulitan dalam penjadwalan, pertanyaan yang ingin ditanyakan, dsb.  

Pertama, jika wawancara yang dilakukan harus di abadikan melalui camera ternyata pada hari itu camera error atau pun semisal voice recorder tidak bisa berfungsi, mungkin pula sang narasumber berbicara terlalu cepat sehingga sulit untuk menuliskan point point pentingnya di notes. Hal-hal tersebut dapat di kategorikan sebagai kesulitan dalam teknis. 

Kedua, jika semisalnya kita mewawancarai seorang saksi suatu kasus pembunuhan ataupun perceraian, akan tetapi narasumber yang di mintai datanya tersebut tidak mau terbuka dan tidak mau memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh reporter. Maka, tentu hal ini sangat menyulitkan seorang reporter untuk mendapatkan berita. 

Ketiga, sebagai pewawancara terkadang sulit untuk mengontrol atau mengendalikan diti narasumber terhadap alur diskusi yang sering out of topic. Sehingga, seorang reporter harus pintar mengolah kata, struktur bahasa, dan juga membalikan suasana kembali agar narasumber dapat kembali terbuka pada arus diskusi yang ada. 

Kesulitan terakhir menurut saya ialah, menentukan narasumber yang tepat sehingga informasi maupun masalah dapat mendapatkan keaslian berita dan dapat pula memenuhi semua unsur berita. Contohnya, ingin mewawancarai seorang psikologi ahli anak mengenai topik berita seorang anak menendang dan memukuli temannya hingga tewas yang kini sedang marak diperbincangkan, maka dari itu seorang reporter harus mewawancarai seorang psikolog yang tepat agar memberita penjelasan secara medis mengapa hal itu dapat terjadi, semisal Roslina Verauli. Dan juga, mewawancarai saksi langsung atau pun orang tua korban atau pelaku, guru, dsb. Untuk itu, narasumbernya harus tepat tekadang hal ini juga menyulitkan seorang reporter dalam memilih dan menentukannya. 

That’s all from me, semoga informasi yang saya sampaikan dapat berguna ya! apabila terdapat kesalahan dalam informasi, maupun penyampaian mohon dimaafkan. Have a good day!

Comments